Valve Diskualifikasi 2 Tim DPC Dengan Alasan Match Fixing !
Valve Diskualifikasi 2 Tim DPC – Komunitas Dota 2 baru baru ini dihebohkan dengan kabar mengenai match fixing alias pengaturan skor yang dilakukan oleh 2 tim asal region Amerika Utara. Kedua tim yang tertangkap basah melakukan pengaturan skor adalah Wind and Rain melawan Pecado Squad Gaming. Alhasil kedua tim ini didiskualifikasi oleh Valve karena tindakan tidak terhormat yang mereka lakukan.
Valve Diskualifikasi 2 Tim DPC Dengan Alasan Match Fixing !

Keputusan ini berawal dari penyelidikan yang dilakukan oleh Valve atas tuduhan match-fixing yang dilakukan kedua tim tersebut saat berkompetisi di lower division DPC Season 2 Amerika Utara , yang telah berlangsung dari 12 April hingga 22 Mei 2021 lalu.
Setelah terbukti melakukan match fixing , kedua tim dan seluruh pemain mendapat larang bermain di seluruh kompetisi Valve di masa yang akan datang, baik itu regional ataupun internasional. Sama halnya dengan Valve , pihak Beyond The Summit juga memberikan hukuman yang sama dengan melarang para pemain tersebut untuk berkompetisi di ajang tersebut kedepannya.
Berikut jajaran pemain dan tim yang akan dilarang bermain seumur hidup di turnamen Valve dan BTS:
Wind and Rain
- Daniil “satesate” Krivenko
- Chad “Szabo666” Szabo
- Jose “Sword” Andree Nicosia
- Vladimir “yol” Basov
- Ilyas “Steel-_-Borco” Kaukenov
Pecado Squad Gaming
- Pecado666
- Sensibility
- Duffy
- P1
- Wdr
Sebelum dijatuhkan hukuman diskualifikasi tersebut , posisi tim Wind and Rain memang sudah berada di zona degradasi dari DPC NA – Lower Division dimana mereka hanya mampu meraih 1 kali kemenangan dari 7 laga yang dimainkan. Sedangkan untuk tim Pecado berada di posisi keempat dan berhak membawa hadiah sebesar US$11,000 serta bertanding di kualifikasi regional The International.
Kasus ini sudah menjadi perbincangan hangat di komunitas Dota 2 mengingat nama-nama tim amatir diharapkan dapat berkembang sehingga ada regenerasi pemain Dota 2 di masa yang akan datang. Kehadiran sistem DPC memang dinilai sangat membantu untuk beberapa tim tetap hidup dengan perolehan pendapatan rutin yang didapatkan dari hasil klasemen akhir liga. Namun sayangnya lower division seakan dijadikan proyek ‘lahan basah’ untuk meraih banyak keuntungan di tengah exposure dari Valve.
Semoga saja kasus yang serupa tidak akan terjadi lagi di semua level dan regional DPC 2021 ya guys , terutama di regional Asia Tenggara. Jika tidak , mungkin nama nama tim dan pemain yang bertanding akan rusak sehingga mereka tidak dapat melanjutkan masa depan di ranah esports Dota 2.
Di sisi lain , keputusan diskualifikasi yang dijatuhkan oleh Valve dianggap sangat pantas untuk para pihak yang melakukan kecurangan atau perbuatan tidak pantas agar memberikan peringatan sekaligus efek jera kepada para pelaku.